Jumat, 24 Juni 2016

METODE TERUKUR - SKOLAH GLOBAL SURYA BANDARLAMPUNG


KRITIK ARSITEKTUR – METODE TERUKUR

SEKOLAH GLOBAL SURYA BANDAR LAMPUNG



KRITIK TERUKUR

Definisi
Sekumpulan dugaan yang mampu mendefinisikan bangunan dengan baik secara kuantitatif. Metode kritik dengan melihat ukuran dan besaran ruang yang digunakan dalam sebuah bangunan dengan acuan standarisasi dengan bangunan lainnya. dan juga dapat mengacu pada standarisasi yang telat ditetapkan dalam Data Arsitektur (Neufert Architect’s Data) dan Time Saver.

Metode
Hakikat metode kritik terukur, kritik pengukuran menyatakan satu penggunaan bilangan atau angka hasil berbagai macam observasi sebagai cara menganalisa bangunan melalui hukum-hukum matematika tertentu. Norma pengukuran digunakan untuk memberi arah yang lebih kuantitatif. Hal ini sebagai bentuk analogi dari ilmu pengetahuan alam. Pengolahan melalui statistik atau teknik lain akan mengungkapkan informasi baru tentang objek yang terukur dan wawasan tertentu dalam studi. Bilangan atau standar pengukuran secara khusus memberi norma bagaimana bangunan diperkirakan pelaksanaannya.
Standardisasi pengukuran dalam desain bangunan dapat berupa : Ukuran batas minimum atau maksimum, Ukuran batas rata-rata (avarage), Kondisi-kondisi yang dikehendaki contoh : Bagaimana Pemerintah daerah melalui Peraturan Tata Bangunan menjelaskan beberapa standar normatif : Batas maksimal ketinggian bangunan, sempadan bangunan, Luas terbangun, ketinggian pagar yang diijinkan.
Ada kalanya standar dalam pengukuran tidak digunakan secara eksplisit sebagai metoda kritik karena masih belum cukup memenuhi syarat kritik sebagai sebuah norma contoh : Bagaimana Huxtable menjelaskan tentang kesuksesan perkawinan antara seni di dalam arsitektur dengan bisnis investasi konstruksi yang diukur melalui standardisasi harga-harga.
Norma atau standar yang digunakan dalam Kritik pengukuran yang bergantung pada ukuran minimum/maksimum, kondisi yang dikehendaki selalu merefleksikan berbagai tujuan dari bangunan itu sendiri.
Tujuan dari bangunan biasanya diuraikan dalam tiga ragam petunjuk sebagai beikut: Tujuan Teknis (Technical Goals) Tujuan Fungsi (Functional Goals) Tujuan Perilaku (Behavioural Goals).

Tujuan Teknis Metode Kritik Terukur
Kesuksesan bangunan dipandang dari segi standarisasi ukurannya secara teknis contoh : Sekolah, dievaluasi dari segi pemilihan dinding interiornya. Pertimbangan yang perlu dilakukan adalah :

1. Stabilitas Struktur
• Daya tahan terhadap beban struktur
• Daya tahan terhadap benturan
• Daya dukung terhadap beban yang melekat terhadap bahan
• Ketepatan instalasi elemen-elemen yang di luar sistem

2. Ketahanan Permukaan Secara Fisik
• Ketahanan permukaan
• Daya tahan terhadap gores dan coretan
• Daya serap dan penyempurnaan air

3. Kepuasan Penampilan dan Pemeliharaan
• Kebersihan dan ketahanan terhadap noda
• Timbunan debu

Kelebihan Kritik Terukur
Metodenya terukur secara kuantitatif. Memiliki Pertimbangan yang diperlukan dalam tujuan fungsi metode kritik terukur.

Kekurangan Kritik Terukur
Kegiatan pendapat atau tanggapan terhadap sesuatu hal yang disertai dengan uraian dan pertimbangan baik buruknya hal tersebut, tetapi mengkritik biasanya lebih cenderung dikaitkan dengan hal-hal yang dinilai kurang baik atau buruk.

Pada kesempatan kali ini saya akan menggunakan metode terukur pada bangunan pendidikansekolah Global Surya Bandar Lampung.



Nama: Sekolah Global Surya

Alamat: Jl. Zainal Abidin Pagar Alam, Jalan Sutan Djamil No. 1, Gedong Meneng, Rajabasa, Kota Bandar Lampung, Lampung

Telepon: (0721) 773566







VISI

Menjadi Sekolah Nasional Plus berwawasan International yang unggul sebagai aset Nasional, kompetitif di tingkat global dan mengakomodasi kearifan lokal.

MISI

  • Mendidik siswa berpengetahuan luas, berwawasan international dan berketrampilan tinggi agar menjadi manusia yang seutuhnya.
  • Mendorong siswa untuk mampu menyerap tekhnologi sekaligus beradaptasi dalam lingkungan sosial, untuk menstimulasi kemampuan proofesional di masa depan.
  • Mewujudkan jiwa dan kempetensi kepemimpinan siswa sebagai calon pemimpin masa depan yang jujur dan senatiasa tunduk kepada nilai-nilai ke Tuhan an Yang Maha Esa.

NILAI – NILAI PLUS GLOBAL SURYA SCHOOL

  • Perkelas 20-24 murid dengan 2 guru.
  • Sekolah 5 hari dalam seminggu.
  • Implementasi nilai Islam menuju akhlak mulia.
  • Pembiasaan karakter kepemimpinan.
  • Pengenalan norma- norma global dan kearifan lokal.
  • Bahasa Inggris di lingkungan sekolah dan belajar Iqro.
  • Sholat berjama’ah dan tadarus.
  • Guru - guru profesional.
  • Lingkungan belajar aman, nyaman, lapang, bersahabat dan alami.

Global Surya School (GSC) merupakan salah satu sekolah swasta di Kota Bandar Lampung berstandar nasional plus. Dalam praktiknya, kurikulum yang digunakan adalah kurikulum nasional yang dipadukan dengan konsep pendidikan yang dimiliki GSC. GSC juga mengedepankan nilai-nilai religius dengan visi dan misi membentuk pemimpin masa depan yang berkarakter, cerdas, dan global. GSC terdiri dari jenjang PG, TK, SD, dan SMP.

FASILITAS

  





Convention Hall Graha Surya
  • Swimming Pool
  • Outbond area.
  • Sport area
  • Convention Hall Graha Surya
  • Computer Lab
  • Science Lab
  • Full hotspot area
  • Library
  • Medichal Room
  • Music Room
  • Al Surya Mosque
  • ETC.

EKSTRAKULIKULER

Beberapa kegiatan ekstrakurikuler yang bisa dipilih siswa adalah taekwondo, renang, futsal, musik, tari, klub jurnalistik, english speaking club, olimpiade IPA dan Matematika, pramuka, Rohis, dan OSIS sebagai oraganisasi intrasekolah.



Seperti sekolah – sekolah pada umumnya bangunan sekolah global surya berpatok pada satu bentuk dengan mengekspos tiang kolom dengan material beton dan bata, global surya school juga memakai 3 paduan warna yaitu coklat, hijau, orange. Dengan bukaan yang maksimal pada ruang kelas serta memaksimalkan furniture yang masuk kedalam ruang dengan ditata rapih sehingga tidak terkesan sempit bahkan terlihat luas didalam ruangnya , pembagian zoning yang sesuai jenjang pendidikan masing-masing.

KRITIK ARSITEKTUR BANDARA RADEN INTAN, METODE TYPIKAL

Kritik Tipikal/Kritik Tipical (Typical Criticism)

Definisi:
kritikTipikal(Typical Criticism)adalah sebuah metode kritik yang termasuk  pada kritik-Kritik normatif(normative Criticism) Kritik Tipikal yaitu metode kritik denganmembandingkan obyek yang dianalisis dengan bangunan sejenis lainnya dalam hal ini bangunan publik.
Obyek yang dianalisis                     : Bandara Raden Intan Lampung
Bangunan pembanding sejenis : Bandara Soekarno Hatta



Bandara Raden Intan Lampung
Bandar Udara Internasional Radin Inten II (bahasa Inggris: Radin Inten II International Airport) (IATA: TKG, ICAO: WILL) adalah bandar udara yang melayani kota Bandar Lampung di LampungIndonesia.


Bandara Soekarno Hatta
Bandar Udara Internasional Soekarno-Hatta (IATA: CGK, ICAO: WIII) merupakan sebuah bandar udara utama yang melayani penerbangan untuk JakartaIndonesia.


Bentuk Bangunan:
  1. Bandara Raden Intan Lampung
    Ornamen rumah adat Lampung yang ada di terminal kedatangan dan keberangkatan berganti dengan bangunan bergaya minimalis dengan kesan moderen. Ruang kedatangan tampak lebih lega dan besar. 

    Rumah adat Lampung tetap dipertahankan di ruang kedatangan dan keberangkatan VIP, bersebelahan dengan bangunan baru yang direnovasi. Penampilan depan juga berubah drastis. Selain mengubah total pagar pemisah dengan jalan lintas Sumatera, kini terdapat tulisan besar 'LAMPUNG SELATAN' di depan bandara. 

  1. Bandara Soekarno Hatta
    Dalam mendesain Soekarno-Hatta Paul Andreu mempertahankan nilai positif konsep arsitektur Indonesia yang selalu menekankan kepada kesinambungan dan hubungan simbiosis dengan alam. Oleh karena itu ia memperkenalalkan pendekatan arsitektur post-modern yang memperbolehkan penggabungan elemen modern, budaya populer Indonesia dan lingkungan sekitar bandara, yang saat itu dikelilingi hamparan sawah padi yang indah menjadi satu, sehingga konteks budaya Indonesia yang kental dapat terasa dan terlihat dari semua penjuru bandara. Dimulai penumpang yang ada di luar, di dalam bandara, di dalam pesawat, bahkan yang akan mendarat. Salah satu karakteristik besar bandara ini adalah gaya arsitektur lokalnya, dan kebun tropis di antara lounge tempat tunggu.

Fungsi Bangunan:
  1. Bandara Raden Intan
  1. Penyelenggaraan dan pengendalian pelaksanaan lau lintas angkutan udara.
  2. Penyelenggaraan dan pengaturan keamanan dan keselamatan lalu lintas udara.
  3. Penyediaan dan pemeliharaan fasilitas Bandar Udara, Telekomunikasi, Navigasi, dan Listrik.
  4. Penyelenggaraan dan pengaturan kegiatan penunjang Bandar Udara untuk kelancaran arus penumpang dan barang.
  5. Penyelenggaraan dan pengendalian keamanan dan ketertiban umum serta Hygiene dan Sanitasi di Bandar Udara.
  6. Penyelenggaraan kegiatan Kepegawaian, Perlengkapan, Tata Usaha dan Rumah Tangga.


  1. Bandara Soekarno Hatta
    Bandara Soekarno Hatta merupakan central dari lalu lintas penerbangan di Indonesia selain Bandara Halim Perdana Kusuma yang digunakan untuk penerbangan khusus saja. Di Bandara Soekarno Hatta sendiri terdapat 3 terminal yang berfungsi untuk lalu lintas maskapai dalam mengangkut dan menurunkan penumpang.
  • Terminal 1 yang digunakan untuk penerbangan domestik terdiri dari terminal 1A, 1B, dan 1C.
  • Terminal 2 digunakan untuk penerbangan internasional dan domestik yang terdiri dari 2D, 2E, dan 2F.
  • Terminal 3 yang berfungsi untuk maskapai penerbangan yang berbiaya murah. 


               

Struktur Bangunan:
struktur menggunakan baja yang diselimuti beton dibagian kolom dan tiang bangunan bandara raden intan.